Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah Palembang Soroti Potensi Laos di Desa Merah Mata

Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah Palembang Soroti Potensi Laos di Desa Merah Mata

SUMSEL TERBARU – Selain Padi, Laos juga menjadi salah satu mata pencaharian di Desa Merah Mata Banyuasin 1 Desa Merah Mata, yang terletak di Banyuasin 1, kini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil Laos (lengkuas) terbaik selain padi. Masyarakat setempat telah lama mengembangkan tanaman laos sebagai komoditas unggulan, mengingat kondisi tanah dan iklim yang mendukung untuk pertumbuhannya.

Laos dari Desa Merah Mata dikenal memiliki kualitas tinggi dan permintaan yang terus meningkat, baik untuk kebutuhan pasar lokal (pasar jakabaring) maupun luar kota seperti kota lampung dan bangka.

Selain dijual ke pasar lokal, laos dari Desa Merah Mata juga dipasok ke beberapa daerah di sekitar Banyuasin, memenuhi kebutuhan industri kuliner dan jamu tradisional. Pemerintah desa pun mendukung pengembangan lahan laos dengan memberikan pelatihan dan bantuan bibit kepada petani.

Selain mengandalkan padi sebagai tanaman utama, para petani di desa ini semakin menggali potensi laos sebagai sumber pendapatan.

Dengan adanya komoditas laos sebagai unggulan, Desa Merah Mata tidak hanya menjadi sentra pertanian, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Hal ini juga membuka peluang usaha baru, menciptakan lapangan kerja, dan memperkenalkan potensi kuliner khas desa yang semakin populer.

Tanaman Laos ini diminati karena perawatannya yang relatif mudah dan memiliki nilai jual yang stabil di pasaran. “Laos tumbuh baik di sini dan masa panennya lebih singkat dibandingkan padi. Ini membantu kami mendapatkan penghasilan tambahan,” ujar pak Rudi Haryanto, Ketua RT Kampung Laos.

Para petani di desa ini telah lama menanam laos sebagai salah satu tanaman penghasil pendapatan yang menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan laos terus meningkat, baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun industri pengolahan rempah.

Tidak hanya itu, para pelaku usaha di desa ini juga memanfaatkan laos untuk menghasilkan berbagai produk olahan, salah satunya keripik laos. Produksi keripik laos di desa merah mata sudah berlangsung sekitar tahun 2021. Keripik ini menjadi camilan favorit yang kaya rasa dan memiliki daya tarik tersendiri, dengan cita rasa yang unik dari perpaduan rempah alami.

Selain meningkatkan pendapatan para petani dan pengusaha lokal, keberadaan laos juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar, memperkuat ekonomi desa, dan mengurangi angka pengangguran.

Keberhasilan ini menunjukkan betapa pentingnya diversifikasi produk pertanian dalam mendorong perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus menjaga ketahanan ekonomi di tengah fluktuasi harga komoditas utama seperti padi. Desa Merah Mata kini menjadi contoh sukses dalam pemanfaatan potensi alam untuk meningkatkan taraf hidup warganya. (Rilis)